-Swamedikasi Demam
-Swamedikasi maag
-Swamedikasj Kecacingan
-Swamedikasi Ketombe
☆Swamedikasi Sakit Gigi
☆Obat Sakit gigi
☆Obat nyeri kepala
☆Obat Gatal
ini timbul akibat adanya faktor psikis, biasa terjadi pada orangyang sudah tersugesti merasa gatal. Bahkan beberapa orang diantaranyatidak bisa membedakan apakah gatal pada kulit tsb benar$benar terjadi ataukah hanya perasaannya saja. Parahnya, kulit yang digaruk justru bisa menimbulkan menimbulkan rasa gatal, sehinggapenderita berpikir dan merasa bahwa perasaan gatal memang terjadipada dirinya. kasus gatal pada penderita gatal jenis ini datang berobatdengan kondisi kulit penuh bekas garukan.melihat bentuk gatal-gatal pada kulit biasanya langsung diketahuipenyebabnya. Bermacam-macam obat dapat menimbulkan gatal,terutama obat sistemik, seperti obat golongan pinisilin,sulfonamide, analgesic dan diuretik.
☆Obat batuk
Pengobatan
☆Obat Demam
SWAMEDIKASI UNTUK DEMAM
☆Obat Maag
Pengobatan :
☆Obat Kecacingan
gejalah kecacingan biasanya berupa gangguan lambung usus, seperti mulas, kejang-kejang, kehilangan nafsu makan, pucat dan anemia, sering sakit karena daya tahan tubuh rendah, pertumbuhannya terganggu, dan kurus atau berat badan rendah kerena kekurangan gizi. Biasanya anak masih dapat beraktivitas walau sudah mengalami penurunan kemampuan belajar dan produktifitas. Pemeriksaan tinja sangat diperlukan untuk ketepatan diagnosis yaitu dengan menemukan telur-telur cacing dan cacing dewasa di dalam tinja tersebut. Jumlah telur juga dapat dipakai sebagai pedoman untuk menentukan bertanya infeksi. Menteri Kesehatan 2006
☆Obat Ketombe
x
Salah satu pengobatan mandiri/self medication (swamedikasi) yang dilakukan pasien adalah sakit gigi. Pada umumnya pasien yang datang mengeluhkan gejala gigi yang sakit, nyut-nyut, kadang ada yang bengkak, maupun berdarah. Pasien kebanyakan sudah mengalami gejala selama 1 hari dan datang ke apotek untuk membeli obat dan memilih melakukan pengobatan sendiri.
Sakit gigi yang dialami pasien ketika ditanyakan kebanyakan tidak mengetahui penyebabnya. Pasien yang datang ke apotek untuk meminta obat sakit gigi ditanyakan terlebih dahulu:
1. Bagaimana keluhannya seperti rasa menusuk tajam, nyut-nyut atau konstan, bengkak, berdarah, bernanah, merah, berlubang dan lain-lain dan apakah disertai dengan demam atau tidak;
2.Obat diberikan untuk siapa, apakah untuk pasien itu sendiri atau untuk anak dan ditanyakan umurnya berapa.
Setelah ditanyakan keluhannya dan ketapatan pasien sudah dipastikan baru diberikan obat sakit gigi yang sesuai dengan keluhan pasien tersebut. Obat yang dapat diberikan diantaranya untuk sediaan tablet/kaplet seperti Asam Mefenamat (Mefinal, Ponstan), Kalium Diclofenac (Cataflam), Paracetamol, Celecoxib, Etocoxib
Antibiotika terkadang juga diberikan apabila pasien sudah mengalami gejala infeksi. Pada penggunaan antibiotik perlu diberitahukan kepada pasien untuk diminum rutin dan dihabiskan agar tubuh tidak resisten terhadap bakteri pada penggunaan antibiotik tersebut.
Untuk memilih obat sakit gigi yang akan digunakan, kita hendaknya memperhatikan apakah sakit gigi tersebut disertai gusi bengkak atau tidak. Parasetamol adalah obat sakit gigi yang manjur. Mekanisme kerja parasetamol sebagai obat sakit gigi adalah dengan menghambat enzim siklooksigenase 3 (COX3) sehingga meredakan nyeri, akan tetapi tidak menyembuhkan bengkak. Khasiat parasetamol selain sebagai obat sakit gigi adalah juga sebagai obat penurun panas.
☆swamedikasi nyeri kepala
Nyeri kepala, ketegangan serta nyeri kepala pada selesma dan flu dapat dilawan secara efektif dengan asetosal atau parasetamol, bila perlu diperkuat dengan minum kopi hitam yang kental. Kofein memperkuat daya kerja kedua obat antinyeri tersebut. Juga obat penghilang nyeri lainnya dapat digunakan, mis. Asam mefenamat (Ponstan), metamizol (Novalgin, Antalgin, dll) dan propifenazon (komb. Paramex). Kedua obat terakhir tidak dapat dianjurkan berhubung resiko efek2 sampingnya.
☆Swamedikasi Batuk
Ada dua cara mengobati batuk berdahak ini, yaitu dengan obat dan tanpa obat. Batuk berdahak yang masih ringan dapat dikurangi dengan cara sering minum air putih. Gunanya adalah untuk membantu mengencerkan dahak dan mengurangi iritasi atau rasa gatal. Hindari tempat yang berdebu atau pun makanan dan minuman yang dapat merangsang tenggorokan. Hindari juga udara malam karena suhunya yang dingin.
Cara lain adalah minum obat batuk. Tapi tidak boleh sembarangan. Obat batuk yang digunakan harus sesuai dengan jenis batuk. Obat batuk dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ekspektoran (pengencer dahak) dan antitusif (penekan batuk). Batuk berdahak akibat infeksi bisa juga diobati dengan antibiotik. Batuk berdahak karena virus dapat diobati dengan obat anti jamur. Sementara batuk berdahak karena asma dapat diobati dengan obat asma seperti obat inhalasi (inhaler), obat makan, dan suntik. Bila batuk berdahak sudah akut, perlu dipikirkan untuk melakukan operasi. Setelah itu ada kemoterapi dan sinar.
Terapi farmakologi
Batuk terdiri dari 2 jenis, yaitu batuk kering (non produktif) dan batuk berdahak (produktif). Untuk mengobati batuk tergantung dari jenis batuk yang diderita.
Obat batuk dibagi menjadi:
Anti-tusif: dekstrometorfan dan difenhidramin
Ekspektoran: guaifenesin, gliseril guaikolat, ammonium klorida, bromheksin dan succus liquiritiae
Antitusif digunakan untuk mengobati batuk kering, sedangkan ekspektoran untuk mengobati batuk berdahak.
Antitusif bekerja dengan menekan rangsangan batuk di pusat batuk yang terletak di sumsum lanjutan (medulla), sedangkan ekspektoran bekerja dengan memperbanyak produksi dahak encer yang menyebabkan kekentalannya mengurangi sehingga mempermudah pengeluarannya dengan batuk.
☆Swamedikasi Demam
Sebelumnya melawan nyeri dan demam, pertama-tama perlu dicari dahulu sebabnya. Pada sakit gigi hendaknya ditangani oleh dokter gigi, lubang ditambal atau radang saraf diobati. Sedangkan nyeri kepala akibat ketegangan atau perselisihan di tempat pekerjaan sebaiknya diatasi melalui musyawarah dengan rekan2 untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.
Analgetika umum.
Disamping tindakan dasar itu dapat digunakan salah satu obat bebas, sebaiknya zat-zat antinyeri umum asetosal atau parasetamol. Kedua obat ini bekerja antinyeri dan antidemam, asetosal pada dosis tinggi (3x sehari lOOOmg) juga berkhasiat antiradang karena merintangi pembentukan prostaglandin.Kerapkali mereka dikombinasi dengan kofein, yang memperkuat efeknya dengan k.l. 40% (Saridon). Selain itu juga salisilamida, suatu turunan dari asetosal, sering digunakan dalam sediaan bebas, biasanya terkombinasi dengan parasetamol, kofein dan obat pilek, Obat penghilang nyeri dan demam lainnya (Fludexin, Refagan, dsb). Kelemahan obat ini adalah khasiatnya yang lebih rendah daripada asetosal dan parasetamol serta kerjanya yang amat singkat, hanya 0,5-1 jam. Di banyak negara lain, mis. di A.S, Belanda dan Inggris, juga dapat dibeli bebas ibuprofen (Bruferi, Dolafen, Dofen) dan naproxen (Naxen, Danaprox, dll),. Berdasarkan cara kerjanya obat ini juga dinamakan antagonis prostaglandin
☆Swamedikasi Maag
1. Terapi Non Obat :
a. Makan secara teratur.
b. Hindari makanan yang merangsang lambung seperti pedas, asam, keras.
c. Hindari stress
d. Tidak merokok.
2.Terapi Obat :
a. Antasida : obat ini bersifat meringankan gejala, maka diminum saat gejala datang atau akan datang. Baik digunakan bagi orang yang jarang kambuh. Contoh : Promag, Mylanta, Decamag, waisan, dan lain-lain. Obat ini tidak dianjurkan dipakai dalam jangka panjang/lebih dari 2 minggu, wanita hamil, anak-anak di bawah 6 tahun dan lanjut usia.
b. Antagonis H2 : Obat ini dapat meringankan tukak terutama pada orang yang sering kambuh dan lanjut usia. Baik digunakan pada tukak karena obat-obatan. Contoh : simetidin, ranitidin, dan famotidin.
c. Senyawa bismut dan antibiotika : Digunakan pada tukak karena bakteri. Contoh : De-Nol, klaritomisin, amoksisilin, metronidazol.
d. Analog prostaglandin : Obat ini cocok untuk tukak karena obat-obatan dan pada lanjut usia.Contoh : Misoprostol/Cytotec.
e. Penghambat pompa proton : Obat ini digunakan pada tukak karena tumor kelenjar gastrin, dan infeksi bakteri dikombinasi dengan antibiotika. Contoh : Omeprazol (Lambuzol, Protop, Pumpitor, dann lain-lain).
Terapi Obat Tradisional
a. Buah pepaya : Buah pepaya masak pohon, kupas, cuci dengan air masak yang diberi garam sedikit, dipotong-potong lalu dimakan. Sehari dua kali sehabis makan.
b. Daun Sosor Bebek : Air perasan 5 lembar daun sosor bebek ditambah sedikit garam, diminum.
c. Temulawak : Rimpang Temulawak dipotong kecil-kecil, direbus, dinginkan, minum airnya.
d. Daun alpukat. Daun 3 – 6 lembar, diseduh atau direbus, minum.
e. Daun cincau rambat : Daun segar 50 gram dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Tambahkan 4 gelas air matang, kemudian diremas-remas, diperas dan disaring. Diamkan sampai mengental dan tambahkan 5 sendok kecil gula, diminum sehari tiga kali pagi, siang dan malam.
☆Swamedikasi Kecacingan
Salah satu obat yang dapat digunakan adalah combantrin. Berikut keterangan yang tercantum dalam Combantrin suspensi :
Kegunaan : Combantrin adalah obat cacingyang mengatasi cacing kremi (Oxyurisvermicularis),cacinggelang(Ascaris lumbricoides),cacingtambang(Ancylostoma duodenaledanNecatoramericanus), cacingtrichostrongylusdan
trichostrongylus orientalis
. Pirantel pamoat dapat digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh satu jenis cacing atau lebih pada orang dewasa dan anak-anak. Apabila salah seorang anggota keluarga menderita infeksi dari salah satu jenis cacing ini, maka besar kemungkinan anggota keluarga lainnya juga terinfeksi yang tidak teridentifikasi. Oleh karena itu dianjurkan agar seluruh anggota keluarga mengonsumsi pirantel pamoat.
Cara kerja obat : pirantel pamoat melumpuhkan cacing dengan cara mendepolarisasi senyawa penghambat neuromokuler dan mengeluarkannya dari dalam tubuh biasanya tanpa memerlukan pencahar.
Peringatan dan perhatian : sebaiknya hindarkan dari penggunaan combantrin semasa hamil dan anak di bawah usia 2 tahun karena keamanan penggunaannya belum banyak diteliti/banyak diketahui. Penggunaan combantrin bagi penderita gangguan hati sebaiknya berhati-hati. Pemberian dengan piperazine dapat menyebabkan efek antagonis. c.
Overdosis : belum pernah dilaporkan kasus overdosis. Jika terjadi overdosis dilakukan kuras lambung dan pengobatan suportif. d.
Kontra indikasi : penderita hipersensitif e.
Efek samping : anoreksia (nafsu makan hilang), mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, mengantuk, mereh-merah pada kulit, keringat dingin, berkeringat, pruritus, urtikaria.
Aturan minum : perhatikan table aturan minum di bawah ini, untuk sekali pengobatan. Combantrin cukup diminum sekali sebelum atau sesudah makan. Tidak perlu berpantang makan. Tidak perlu obat pencahar. Takaran suspensi untuk satu kali pengobatan : umur dua sampai enam tahun diberikan satu sampai dua sendok takar (5 ml), umur enam samapi dua belas tahun diberikan dua hingga tiga sendok takar (5 ml), lebih dari 12 tahun diberikan tiga sampai empat sendok takar (5 ml). setiap sendok takar (5 ml) mengandung pirantel pamoat setara dengan pirantel base 125 mg.
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit kecacingan meliputi : a.Menjaga kebersihan perorangan dimulai dari kebiasaan baik seperti mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar menggunakan sabun.
b.Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang tinja atau di sungai maupun di sembarang tempat, tidak menyiram jalan dengan air got.
c.Setiap enam bulan sekali pada masa usia tumbuh, yaitu 0-15 tahun anak diberi obat cacing. Jangka waktu 6 bulan ini untuk memotong siklus kehidupan cacing.
d.Terapkan pola hidup bersih untuk menghindari terkena penyakit
e.Segera berobat ke dokter jika menemukan gejala penyakit cacingan agar pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui secara pasti jenis cacing yang menginfeksi dan dapat diberi pengobatan
☆Swamedikasi Ketombe
Beberapa upaya dalam mencegah timbulnya ketombe yakni :
Ø Keramas secara teratur 2-3 kali seminggu. Jika rambut cenderung berminyak, keramas dapat dilakukan setiap hari dan lebih aman jika menggunakan shampoo yang tidak terlalu keras (mild shampoo).
Ø Hentikan pemakaian produk penata rambut yang tidak cocok bagi rambut dan dapat memicu timbulnya ketombe missal, hari spray, styling gels, dll.
Ø Makan makanan yang sehat. Makanan dapat menyediakan zink (seng), vitamin B dan asam lemak esensial yang dapat menyehatkan rambut serta mencegah ketombe.
Ø Sedikit berjemur di bawah sinar matahari, karena sinar matahari dapat membantu pencegahan dan proses penyembuhan ketombe. Namun jika terlalu lama, sinar matahari dapat merusak kulit kepala dan rambut.
mengatasi ketombe
Ø Hindari menggaruk kulit kepala agar tidak terjadi iritasi yang dapat berakibat timbulnya infeksi sekunder.
Ø Memakai shampoo anti ketombe secara teratur, terutama yang mengandung zink pyrithione (ZPT). Shampoo anti ketombe jenis ini mempunyai efek anti bakteri dan anti jamur sehingga dapat mengurangi timbulnya serpihan kulit dan meredakan rasa gatal.
Ø Bersihkan kulit kepala dengan shampoo yang lembut untuk menurunkan kadar minyak berlebih pada kulit kepala.
Ø Jaga agar kulit kepala dan rambut tetap bersih. Cucilah rambut secara teratur dan dilakukan pemijatan pada kulit kepala.
Ø Terdapat pengobatan tambahan dengan dua tipe krim untuk mengurangi ketombe yaitu krim kortison dank rim anti jamur.
Ø Hindari pemakaian minyak rambut, gel, atau hair spray secara berlebihan karena dapat memicu pertumbuhan jamur kulit.
Ø Jika jenis shampoo gagal, maka gunakan shampoo atau krim antiketombe yang dapat dibeli bebas di apotek.
Ø Jika telah keramas sesuai anjuran dengan menggunakan produk-produk tersebut namun masih terdapat ketombe maka kunjungi dokter atau ahli dermatologi. Mungkin memerlukan shampoo yang lebih kuat atau perawatan yang lebih dengan lotion steroid.
Zat Aktif dalam Shampo Antiketombe
Untuk mengatasi ketombe dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa zat aktif yang terkandung dalam shampoo anti ketombe yang mudah ditemui di swalayan atau took-toko terdekat. Zat aktif yang dimaksud antara lain :
1. Sulfur, memiliki efek sebagai anti ketombe
2. Asam salisilat, dapat mempercepat regenerasi sel kulit
3. Zinc pyrithoine, adalah senyawa yang digunakan sebagai anti bakteri dan anti jamur
4. Selenium sulfide, merupakan suatu zat anti jamur yang efektif mengatasi infeksi jamur baik di kulit kepala atau bagian tubuh lainnya.
5. Ketoconazol, merupakan salah satu anti jamur, termasuk golongan imidazole yang efektif menghambat pertumbuhan sel jamur.
6. Piroktin olamin, kadang digunakan pada shampoo anti ketombe sebagai pengganti dari ketoconazol.
Penggunaan shampo dengan kandungan zat aktif tersebut dapat digunakan setiap 2 hari sekali dengan cara dibiarkan terlebih dahulu selama 3-5 menit selanjutnya dibilas hingga bersih. Setelah ketombe berkurang pemakaian shampo dapat dikurangi dan diganti dengan shampoo biasa. Apabila ketombe sudah benar-benar hilang, penggunaan shampo dengan zat aktif diatas dapat dihentikan. Penggunaan berbagai zat aktif bila digunakan dalam jangka waktu panjang dapat memberikan efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping tersebut antara lain rambut rontok, berubah warna dan patah-patah.